BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

08/02/10

RECORD/TRACK

Introduksi

"Tata suara" barangkali terjemahan paling mendekati untuk istilah "sound system". Namun para praktisi lebih menyebut sound system untuk seperangkat peralatan reproduksi suara yang meliputi microphone, kaset/tape recorder - player, mixer (pencampur suara), amplifier, speaker monitor.

Seperti disebutkan di atas, sound system terdiri atas beberapa komponen yang dirangkai terpadu untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan berkaitan dengan suara/bunyi (auditif). Suatu sound system berkualitas harus mampu mereproduksi frekuensi audio dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Oleh karenanya semua komponen sound system (microphone, kaset/tape recorder - player, mixer, amplifier, speaker monitor) harus mampu merespon seluruh bidang frekuensi audio seperti disebut di atas.

Selain untuk kesenangan semata, perangkat sound system digunakan untuk tujuan-tujuan komersil seperti stasiun radio, stasiun tv, public address dan masih banyak lagi.

Aplikasi

Dilihat dari penggunaannya, sound system terbagi atas dua kategori masing-masing untuk penggunaan di dalam (indoor) dan untuk penggunaan di luar (outdoor). Dan sudah barang tentu tuntutannya berbeda untuk setiap kategori. Untuk penggunaan indoor misalnya, power amplifier cukup 50 watt saja sedangkan untuk penggunaan outdoor diperlukan power amplifier sekitar 1 - 5 kw.

Untuk penggunaan indoor 5 buah microphone sudah memadai tetapi untuk penggunaan outdoor sekitar 10 - 20 buah microphone. Mengapa untuk outdoorr begitu banyak? Sebagai contoh, untuk drum saja dibutuhlan minimal 5 buah microphone, belum untuk instrumen lainnya.
Pencampur suara (mixer) untuk indoor 8 trak sudah memadai tetapi untuk outdoor minimal 24 trak.
Tuntutan di atas tentu saja tidak mutlak namun bila kita bicara kualitas maka tuntutan tadi harus dipandang sebagai tuntutan profesionalitas, sebab pekerjaan amatiran tidak laku dalam dunia bisnis.

Microphone

Dalam rangkaian sound system microphone merupakan komponen terdepan terutama dalam proses atau pekerjaan perekaman (recording). Pemilihan jenis microphone, disamping kualitas microphone itu sendiri, merupakan salah satu penentu kualitas rekaman. Microphone, dilihat dari pola sensifitasnya, terbagi atas dua jenis yakni ohmni directional dan uni directional. Ohmni directional pola sensifitasnya menyerupai bentuk jantung sedangkan uni directional pola sensifitasnya lurus/mengarah.

Jenis ohmni directional cocok digunakan untuk rekaman vokal atau musik distudio/pagelaran, sedangkan uni directional umumnya digunakan untuk shooting film atau video di lapangan. Dengan menggunakan jenis uni directional di lapangan maka hanya bunyi atau suara yang diinginkan yang dominan sedangkan bunyi lain ditekan/dikurangi. Jenis microphone tersedia di pasaran dalam berbagai merk.


Amplifier

Istilah amplifier boleh dikatakan sudah memasyarakat di semua lapisan masyarakat, dari abang becak sampai kaum eksekutive. Begitu telah membuminya amplifier sehingga banyak orang menyebut amplifier dengan kata yang lebih simpel, "ampli".

Secara teknis amplifier digunakan pada hampir semua peralatan elektronik dari mulai radio sampai satelit. Dalam hubungannya dengan sound system, amplifier adalah alat penguat signal audio seperti kaset, VCD, tape dsb.

Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai dari 10 Watt sampai ribuan Watt. Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt sudah cukup memadai, tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka dibutuhkan power output yang lebih besar sesuai medan cakupan. Untuk public address 100 Watt sudah cukup, tetapi untuk konser musik barangkali 5000 Watt masih dianggap kurang meledak atau membahana. Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus mampu merespon frekuensi audio dari 0 - 20.000 Hz.

Mixer

Untuk sound system rumahan (home use), alat pencampur suara yang disebut mixer ini tidak diperlukan benar karena hanya satu sumber suara yang digunakan. Fungsi pengalihan dari satu sumber suara ke sumber suara lainnya, misal dari radio ke tape, dilakukan oleh multi saklar atau multi switches. Mixer lebih banyak digunakan untuk tujuan komersial misalnya studio rekaman, studio radio, dan usaha-usaha lainnya yang bergerak dibidang audio entertainment.

Mixer sederhana minimal berkapasitas 4 trak/chanel. Sedangkan mixer yang lebih profesional bisa berkapasitas 16 sampai 32 trak bahkan lebih. Pemilihan jumlah kapasitas tergantung kebutuhan/tuntutan pekerjaan selain pertimbangan ekonomis, sebab semakin besar kapasitas semakin mahal harganya.

Masing-masing trak sesuai mixer dilengkapi dengan berbagai filter pengatur frekuensi maupun fasilitas lain yang berhubungan dengan sistem operational mixer bersangkutan.

Speaker

Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui speaker inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat sehingga dapat dinikmati.

Satu uniit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni woofer, midrange, dan twitter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass, drum dsb. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang dsb. Twitter spaeker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, bunyi simbal dsb.

Dengan pemisahan fungsi seperti di atas, maka distorsi bunyi baur dapat ditekan sehingga apa yang kita dengan seolah "hidup". Pada setiap unit speaker terdapat terminal "+" dan terminal "-". Jadi ketika pemasangan jangan terbalik, hubungkan terminal speaker dengan terminal amplifier sesuai simbolnya.

Recorder

Recorder/alat perekam audio yang umum digunakan selama dua dasawarsa terakhir adalah recorder analog, merekam di atas permukaan pita magnetik. Pita magnetik sebagai media perekaman dijual dalam format kaset (lebar 1/8 inc) maupun reeltape (lebar 1/4 inc). Kaset recorder lebih banyak dipakai untuk hiburan sedangkan reeltape digunakan untuk tujuan komersial karena lebih berkualitas dibanding kaset.

Dalam sound system reeltape digunakan sebagai induk perekaman atau master recording. Sedangkan kaset digunakan sebagai copy rekaman, artinya setelah signal audio direkam dan di edit pada reeltape kemudian di copy atau di re-record ke kaset.

Hasil reproduksi signal audio dikatakan berkualitas jika semua frekuensi tercover. Secara teknis kaset atau reeltape recorder yang digunakan harus memiliki tanggapan frekuensi 20 - 20.000 Hz.

Tips

Memang benar sound system berkualitas menghasilkan reproduksi suara atau bunyi berkualitas pula. Namun demikian sistem pemasangan maupun perkabelan dapat menimbulkan distorsi jika dilakukan sembarangan. Bentuk distorsi dapat berupa desis/nois, hum, brooning.

Di bawah ini ada tips yang boleh dipakai sebagai pedoman :

  1. Jika memungkinkan susun peralatan sound system secara vertikal dalam satu rak.
  2. Gunakan kabel sependek mungkin.
  3. Gunakan kabel warna (merah/hitam) dari amplifier ke speaker agar tidak terbalik.
  4. Pasang blower atau kipas angin jika power output amplifier cukup tinggi.
  5. Grounded atau bumikan seluruh peralatan sound system pada satu titik dengan kabel tunggal diameter 2 - 3 mm.
  6. Gunakan sekring tersendiri untuk masing-masing alat.

Sebagai contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi and dapat menentukan pilihan anda.

Perkembangan teknologi audio

Perkembangan teknologi terus meningkat bukan lagi dalam hitungan tahun melainkan bulan, terutama di bidang elektronik termasuk teknologi perangkat audio. Kini banyak ditawarkan produk-produk peralatan audio digital dengan segala keunggulannya dibanding perangkat audio konvensional (analog). Secara teknis teknologi digital mempunyai beberapa keunggulan diantaranya "bebas desis", nada-nada yang dihasilkan terasa "bersih".

Sebagai contoh, kaset dengan CD. Kaset menyimpan signal-signal audio secara magnetik. Dalam kurun waktu tertentu signal magnetik ini dapat menurun/melemah (weakness) akibat gaya tarik-menarik diantara kutub-kutub magnet berdekatan. CD menyimpan signal-signal audio dalam bentuk titik-titik optise-lektris yang teoritis tidak akan mengalami perubahan dalam jangka relatif lama. Dengan demikian kualitasnya lebih unggul dibanding kaset. Dari perbandingan sekilas tadi anda dapat menentukan pilihan anda.

Gitar listrik

Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di body gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb ataupun distorsi.

Gitar listrik pertama digunakan oleh gitaris-gitaris jazz yang memakai amplifier hollow bodied untuk mendapatkan suara yang lebih besar. Gitar listrik yang pertama adalah gitar hollow bodied dengan pickup baja yang dibuat oleh pabrikan Rickenbacker di tahun 1931. Gitar listrik adalah instrumen kunci dalam perkembangan musik yang muncul sejak 1940, termasuk Chicago Blues, rock and roll dan blues rock 1962.

Fender

Tahun 1946 seorang tukang servis radio dan perakit amplifier Clarence Leonidas Fender yang lebih dikenal dengan Leo Fender mendisain gitar solid bodi pertama yang sukses secara comersial dengan sebuah pickup magnetik yang diberi nama Esquire. Esquire versi dua pickup disebut Broadcaster. Gretcsch juga mempunyai drumset yang dipasarkan dengan nama yang mirip "Broadkaster", sehingga Fender mengganti namanya menjadi Telecaster. Tahun 1954 Fender mengenalkan Fender Stratocaster atau Strat. Stratocaster terlihat lebih mewah dan menampilkan berbagai perbaikan dan inovasi melebihi Telecaster. Fender mengenalkan sebuah gitar bass elektrik yang dinamakan Fender Precision Bass di tahun 1951.


Vox

Di tahun 1962, Vox memperkenalkan Gitar segi enam "Phantom", aslinya dibuat di Inggris tapi setelahnya diproduksi oleh Alter EKO dari Italia. Setahun kemudian diikuti oleh tear-drop shaped Mark VI, prototip yang dipakai oleh Brian Jones dari The Rolling Stones dan kemudian Jhonny Thunders dari New York Dolls. Ditahun 1960 saat gitar elektrik 12 string mulai populer, Vox memperkenalkan Panthom XII dan Mark XII. Vox juga memroduksi model tradisional lain dari 6 string dan 12 string baik di Inggris maupun Italia.


Konstruksi

Konstruksi gitar listrik terdiri dari banyak variasi,ditinjau dari material yang digunakan untuk bodi gitar, bentuk potongan bodi dan peletakan neck, bridge, dan pickup ada beberapa fitur dijumpai hampir di semua tipe gitar : Headstock; berisikan nmachine head yang digunakan untuk tuning gitar, nut; berupa potongan logam atau plastik tipis panjang sebagai penopang senar sebelum melalui fretboard/ fingerboard, machine head; berupa gear cacing yang bisa diputar atau digerakkan dalam mengatur ketegangan senar untuk mendapatkan nada, fret; berupa potongan logam tipis yang sebagian ditanamkan ke fretboard, berfungsi perhentian senar sewaktu senar ditekankan ke fretboard untuk mendapatkan nada yang diinginkan. Neck dan fretboard; memanjang dari nut sampai ke bodi gitar dan di neck joint, neck dilem atau dibaut ke bodi gitar,bodi; terbuat dari kayu keras yang divernis dan diwarnai, tetapi beberapa bodi gitar terbuat dari polikarbonat dan material lainnya, pickup; biasanya berupa pickup magnetik, knop kontrol; berupa potensiometer untuk volume dan tone, bridge tetap di beberapa gitar, bridge tidak tetap disebut tremolo sistem dipakai sebagai pengganti memungkinkan pemain untuk membelokkan nada dan juga menampilkan efek vibrato pada permainan gitarnya.


Pickup

Umumnya merupakan pickup magnetik Dibandingkan dengan gitar akustik yang memiliki hollow bodi, gitar listrik menghasilkan suara yang sangat kecil, sehingga sebuah gitar listrik harus disambugkan dengan sebuah amplifier untuk menguatkan suaranya. Ketika senar dipetik getaran senar akan menimbulkan arus yang sangat kecil didalam pickup magnetik (berupa magnet yang dililit dengan kumparan kawat wayar. Arus ini kemudian diteruskan ke amplifier dengan sebuah kabel. Pickup terdiri dari single coil dan double coil atau humbucker. Humbuker memiliki dua coil untuk membalikkan polaritas magnet dan listrik. Dimaksudkan supaya noise elektromagnetik yang mengenai kedua koil akan dibatalkan dengan sendirinya.

Tremolo Arm

Beberapa Gitar Listrik menggunakan tremolo arm (kadang disebut whammy bar atau vibrato bar dan sering disingkat dengan trem),berupa sebuah tuas yang dihubungkan dengan bridge tidak tetap untuk mengendurkan dan menegangkan senar secara temporal, untuk mengubah nada dan menghasilkan vibrasi atau efek portamento. Awalnya sistem tremolo mulai diragukan dan menybabkan gitar gampang out of tune dan juga memiliki keterbatasan nada. Fender kemudian mendisain tremolo yang lebih baik, tapi Fender menahan hak patennya, sehingga pabrikan-pabrikan lain tetap memakai sistem yang lama. Dengan berakhirnya hak paten Fender dengan jenis Stratocaster tremolo, berbagai perbaikan-perbaikan jenis ini dilakukan secara internal,sistem multi spring tremolo akhirnya keluar. Floyd Rose memperkenalkan salah satu perubahan pertama sistem vibrato ketika di akhir 1970 ia mulai bereksperimen dengan "locking" nut dan bridge yang bekerja untuk menjaga tune gitar bahkan dengan whammy bar akrobatik yang berat sekalipun.

Gitar Effect

Sementara besarnya suara gitar akustik bergantung pada getaran bodinya yang diperlengkapi dengan ruang udara, besarnya suara sebuah gitar listrik bergantung pada induksi sinyal listrik magnetik yang ditimbulkan oleh senar logam yang dekat ke pickup. Signal tersebut dibentuk dalam alurnya menuju ke sebuah aplifiermenggunakan seperangkat sound effect untuk memodifikasi nada dan karakteristik signal. Sirkuit pembentukan suara yang paling umum adalah berupa kontrol volume, gain dan tone dan saklar pickup selektor yang ditemui hampir di semua jenis gitar listrik. Tahun 1960 beberapa gitaris mulai mengeksplorasi sebuah cakupan yang lebih luas dalam efek penadaan dengan mendistorsikan suara, dengan menambahkan gain dan volume dari preamplifier yang menghasilkan suara yang samar (fuzzy). Efek ini disebut "clipping" oleh ahli suara karena ketika ditampilkan dengan osiloskop, bentuk gelombang signal yang didistorsi terlihat terpotong pada puncaknya. Ini bukan sebuah perkembangan baru pada instrumen, tapi menghadirkan sedikit pergeseran dalam estetika. Tahun 1960 warna-warna penadaan pada gitar listrik selanjutnya dimodifikasi dengan mengenalkan sebuah effect box dalam alur signal, dibangun dalam sebuah casis logam dengan saklar on/of dengan kaki. Sepertinya stomp box telah menjadi bagian penting dalam banyak genre musik. Secara tipikal sound efek meliputi stereo chorus, fuzz, wah-wah, flanging, compression/ sustain, delay, reverb dan phase shift. Tidak semua gitar efek berupa elektrnik tahun 1967, Jimmy Page dari The Yardbird dan Led Zepelin menciptakan psychedelic sound effect dengan memainkan gitar dengan sebuah penggesek biola dan memukul senar dengan penggesek tersebut. Tahun 1980 dan 1990, effect digital dan sotware effect mulai bisa mereplikasi effect analog. Efect digital ini mencoba suara yang dihasilkan effect analog dengan untuk memvariasikan derajat kualitasnya. Begitu banyak program komputer untuk efect gitar bisa didownloud secara gratis via internet. Sekarang dengan memakai sebuah soundcard sebuah komputer bisa digunakan sebagai sebuah effect gitar digital. Tapi walau effect digital dan software effect banyak memberi keuntungan, banyak gitaris masih memakai effect analog.

Mengatur Penempatan Speaker Di Home Theater

Home theater bukan hanya soal menonton film -tapi merupakan pengalaman menyatu dalam aksi film tersebut. Hal ini tak mungkin bisa dilakukan tanpa terciptanya atmosfir dari suara dan efek surround yang bersumber dari penempatan speaker yang tepat.

Sound system home theater setidaknya membutuhkan 5 speaker – depan kiri, kanan dan tengah, dan dua buah surround, speaker keenam biasanya disebut subwoofer. Konfigurasi ini lazimnya disebut susunan 5.1. Konfigurasi lain yang lebih canggih bisa terdiri dari enam (6.1) atau tujuh speaker (7.1) yang bisa menghasilkan efek yang lebih penuh dan nyata.Surround sound menggabungkan berbagai efek suara yang dihasilkan oleh sumber yang berbeda dan berasal dari posisi tertentu di ruangan Anda. Penempatan speaker yang tepat akan membantu menciptakan atmosfir yang diinginkan. Tapi harap diingat, ada terlalu banyak faktor yang mempengaruhi hal ini. Speaker yang berbeda memiliki karakteritik respons yang berbeda juga, sementara akustik ruangan tak sama di setiap ruangan.Jadi, meskipun Anda mengetahui cara menempatkan speaker yang tepat, yang paling penting akhirnya adalah bagaimana suara terdengar di telinga Anda.Speaker CenterLangkah pertama mempersiapkan penempatan speaker home theater Anda adalah menentukan posisi speaker tengah. Fungsi dari center speaker sendiri adalah sebagai anchor dari dialog dan suara yang berasal dari layar lainnya; sehingga biasanya posisinya tergantung pada posisi TV Anda.Dengan kata lain, ketika Anda sudah menentukan tempat TV, Anda tak punya banyak pilihan; tinggal mengatur posisi speaker kanan dan kiri agar suara yang berasal dari kedua speaker ini bisa berpadu dengan suara yang berasal dari kanal tengah (center speaker).
· Tweeter center speaker harus berada pada ketinggian telinga ketika duduk. Karena itulah sebaiknya ditempatkan di atas pesawat televisi pada setting proyeksi depan.
· Jika ditempatkan langsung di atas atau sedikit di bawah layar televisi, pastikan arah bagian depan speaker sejajar dengan televisi. Hal ini untuk mencegah pantulan suara yang tak diinginkan dari lemari TV Anda.
· Arahkan center speaker langsung ke area pendengaran utama.
· Center speaker harus sama jaraknya dengan posisi dengar pada speaker depan kanan dan kiri. Speaker Depan Kiri dan KananSpeaker Depan Kiri dan Kanan menyalurkan suara musik dan efek pada sistem home theater. Tugas utamanya adalah memberikan gambaran suara yang fokus dan detail. Penempatan yang tepat speaker ini penting untuk menciptakan panggung suara yang lebar dan realistik.
· Speaker depan kanan dan kiri harus ditempatkan pada jarak yang sama di samping pesawat televisi. Untuk hasil yang terbaik, kedua speaker ini harus ditempatkan setidaknya terpisah sejauh enam kaki.
· Atur agar ketiga speaker depan utama ini, kanan, kiri dan tengah jaraknya sama jauhnya dari posisi duduk.
· Atur ketinggiannya agar sama dengan ketinggian center speaker. Ketiga tweeter inipun harus mendekati ketinggian telinga ketika duduk, perbedaannya di antara ketiganya tak boleh lebih dari 30 cm. Speaker SurroundBerlainan dengan fungsi speaker depan, fungsi speaker surround di home theater adalah untuk menciptakan atmosfir suara yang tak bisa ditentukan asalnya yang menyelubungi penonton. Sehingga penonton benar-benar merasa berada dalam aksi seru film yang ditonton.
· Speaker surround idealnya ditempatkan di belakang tempat duduk penonton.
· Penempatan di dinding samping juga bisa dilakukan, hal ini membantu menciptakan panggung suara di seluruh area dengar penonton. Jika tidak memungkinkan Anda bisa menggunakan sandaran speaker yang sesuai · Tempatkan speaker sejauh 2 sampai 3 kaki jauhnya di atas ketinggian telinga ketika dalam posisi duduk, hal ini akan membantu menciptakan atmosfir yang diinginkan.
· Bila menggunakan sistem 5.1 dan 7.1, distribusikan posisi speaker surround di dinding samping dan belakang. Hal ini akan semakin meningkatkan efek yang dihasilkan. Subwoofer
Menempatkan subwoofer membutuhkan banyak perhatian Anda, karena suara frekuensi rendah datangnya harus tidak secara langsung dari sumber suara untuk bisa menciptakan atmosfir yang diharapkan.Maksudnya, telinga harus tak bisa mendeteksi dari arah mana suara bass berasal. Jika Anda bisa menduga posisi subwoofer ketika mendengar musik atau menonton film, artinya sound level subwoofer Anda terlalu tinggi.Biasanya, subwoofer harus ditempatkan langsung di lantai, namun ada beberapa tips yang bisa membantu Anda meningkatkan respons bass di ruang home theater Anda.
· Suara bass biasanya tergantung pada penempatan subwoofer di dalam ruangan. Menempatkan subwoofer dekat dinding atau di dekat sudut akan semakin meningkatkan respons bass. Hal ini akan membantu sistem yang kurang kuat respons bassnya.
· Namun di pihak lain, penempatan ini juga akan menciptakan suara bass yang tak terkendali. Sehingga posisi idealnya adalah keseimbangan antara jumlah output bass dan kualitas suara bass yang dihasilkan.
· Untuk home theater yang berukuran besar, pendekatan yang terbaik adalah menempatkan dua buah subwoofer, satu di depan dan satu lagi di belakang ruangan. Samsung Home Theater HT-TXQ120TBuat Anda yang sedang mencari pilihan home theater, Samsung HT-TXQ120T sepertinya layak menjadi kandidat pilihan Anda. Home theater 5.1 ini memiliki berbagai kelebihan dan fitur yang melampaui produk sekelasnya. Lima buah speaker satelit berdiri menawan dengan sandaran setinggi 1,32m mempermudah instalasi di rumah Anda.Subwoofernya selain memuat amplifier audio multichannel juga sebuah slot ekspansi untuk dukungan surround sound tanpa kabel melalui kartu pemancar SWA-3000 wireless.Amplifier dilengkapi dengan power audio 1,000W, didistribusikan sebesar 167W ke setiap speaker dan 165W untuk subwoofer. tersedia dukungan dekoder surround sound Dolby Pro Logic II (DPL2), Dolby Digital dan DTS, ditambah 10 buah mode digital signal processing (DSP) seperti Super 5.1 dan virtual headphones.TXQ120 merupakan player universal yang hampir bisa memainkan apapun format disk yang Anda miliki. Mulai dari CD, DVD dan +R/-R recordable, juga bisa memainkan Super Audio CD and DVD-Audio multichannel. Berbagai format file multimedia di antaranya adalah MP3, WMA, JPEG, DivX dan WMV bisa dimainkan langsung atau melalui port USB.TXQ120 juga sudah dilengkapi dengan sistem audio-calibration (ASC). Fitur ini memastikan setting surround sound yang optimal dengan secara otomatis mengatur ekualizer, tone dan volume tiap channel speaker berdasarkan akustik ruangan secara aktual. Proses ini hanya memakan waktu sekitar 2 menit dan sangat mudah dilakukan, tanpa perlu campur tangan Anda sama sekali.Fitur konektifitas yang dimiliki TXQ120 juga sangat lengkap. Input dan output HDMI yang tersedia tak hanya memungkinkan dekoding Dolby/DTS secara langsung, tapi juga merelay video hingga 1080i ke HD TV. Memainkan DVD melalui HDMI, bisa dilakukan hingga 1080p. TXQ120 juga kompatibel dengan TV tua yang memiliki koneksi komponen dan jack video komposit, sementara itu sepasang input audio optikal digital dan analog memungkinkan koneksi dengan antar muka konsol game masa kini.